Shin Tae-yong telah resmi berpisah dengan Tim Nasional Indonesia setelah keputusan pemecatan yang diumumkan oleh PSSI pada Senin, 6 Januari 2025. Keputusan ini diambil setelah evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Shin Tae-yong yang tidak mampu memenuhi harapan dan target yang telah ditetapkan oleh federasi sepak bola Indonesia, khususnya dalam ajang ASEAN Cup 2024. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam konferensi pers yang diadakan pada hari tersebut, mengungkapkan bahwa pemecatan ini demi kebaikan timnas dan untuk memperbaiki masa depan sepak bola Indonesia.
Erick Thohir menyatakan, “Tentu apa yang kita lakukan hari ini tidak lain untuk kebaikan timnas.” Meskipun keputusan ini tentunya bukan hal yang mudah, Thohir menekankan pentingnya perubahan demi perkembangan jangka panjang timnas Indonesia. Ia juga memberikan ucapan terima kasih kepada Shin Tae-yong atas dedikasinya selama hampir lima tahun melatih timnas. “Hubungan saya sangat baik, dan kami telah menjalankan program-program yang disepakati bersama,” ungkap Thohir lebih lanjut.
Shin Tae-yong, yang kontraknya sebenarnya masih berlaku hingga 2027, akan menerima kompensasi atas pemutusan kontraknya. Pemecatan ini mengundang berbagai reaksi dari berbagai pihak, namun keputusan PSSI sejalan dengan kegagalan timnas Indonesia di ASEAN Cup 2024. Dalam kompetisi tersebut, Timnas Indonesia gagal memenuhi target untuk melaju ke babak semifinal. Indonesia hanya berhasil meraih satu kemenangan, sementara dua laga lainnya berakhir dengan kekalahan dan satu hasil imbang.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, menyampaikan bahwa pertemuannya dengan Shin Tae-yong berjalan lancar. Ia menegaskan bahwa Shin Tae-yong menerima keputusan pemutusan hubungan kerja ini dengan legowo. “Alhamdulillah semua berjalan dengan baik, smooth, tidak ada persoalan apa-apa,” kata Sumardji. Hal ini menunjukkan bahwa Shin Tae-yong, meskipun kecewa, tetap menghormati keputusan yang diambil oleh federasi.
Shin Tae-yong sendiri melalui Sumardji menyampaikan rasa terima kasih kepada PSSI atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya selama hampir lima tahun melatih Timnas Indonesia. Juru taktik asal Korea Selatan itu juga berharap Indonesia dapat melanjutkan perjuangannya untuk lolos ke Piala Dunia 2026. “Coach Shin mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan PSSI selama kurang lebih hampir lima tahun,” tambah Sumardji. “Coach Shin berpesan mudah-mudahan timnas Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia.”
Keputusan pemecatan ini memang tidak terlepas dari kegagalan Indonesia di ASEAN Cup 2024. Dalam ajang tersebut, Indonesia hanya mampu meraih satu kemenangan, satu hasil imbang, dan dua kekalahan, yang membuat mereka gagal lolos dari fase grup. Yang lebih disayangkan lagi, Indonesia tidak mampu meraih kemenangan pada dua laga kandang melawan Laos dan Filipina. Laga kontra Laos berakhir imbang 3-3, sementara melawan Filipina, Indonesia malah kalah 0-1. Kegagalan ini menjadi salah satu alasan utama PSSI untuk mengambil keputusan ini.
Namun, tantangan berat kini menanti pelatih pengganti yang akan diumumkan oleh PSSI pada 12 Januari 2025. Erick Thohir menyebutkan bahwa calon pelatih baru akan diumumkan pada tanggal 11 Januari, dan konferensi pers akan digelar pada tanggal 12 Januari. PSSI menuntut pelatih baru untuk mampu membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Hal ini menjadi tugas besar mengingat Indonesia masih harus menghadapi empat pertandingan di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, yaitu melawan Australia, Bahrain, China, dan Jepang.
Kualifikasi Piala Dunia 2026 merupakan ujian terbesar bagi pelatih baru yang akan diangkat, mengingat Indonesia masih memiliki empat laga tersisa di babak ketiga yang akan sangat menentukan peluang mereka untuk lolos ke Piala Dunia. Tentu saja, PSSI berharap pelatih baru dapat memberikan motivasi dan strategi yang lebih baik untuk mengangkat performa tim. Selain itu, dukungan dari suporter juga diharapkan dapat memperkuat semangat para pemain dalam menjalani laga-laga krusial tersebut.
Seiring dengan berakhirnya masa jabatan Shin Tae-yong, banyak yang berharap bahwa pergantian pelatih ini akan membawa perubahan positif bagi timnas Indonesia. Meski memiliki catatan yang cukup baik, seperti membawa Indonesia ke final Piala AFF 2020, namun kegagalan di turnamen ASEAN Cup 2024 menunjukkan bahwa masih banyak yang harus diperbaiki dalam timnas. Oleh karena itu, pemilihan pelatih yang tepat sangat penting untuk melanjutkan perkembangan yang telah dicapai dan mencapai hasil yang lebih baik lagi di masa depan.
Bagi Shin Tae-yong, meskipun keputusan ini pasti menjadi pukulan berat, ia telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Keberhasilannya membangkitkan semangat para pemain muda dan memperkenalkan gaya permainan yang lebih modern patut diapresiasi. Kini, Shin Tae-yong dapat melanjutkan kariernya di tempat lain, sementara timnas Indonesia siap menghadapi tantangan baru dengan pelatih yang baru. Semua pihak berharap bahwa perubahan ini akan membawa angin segar bagi timnas Indonesia dan membuka peluang lebih besar untuk meraih kesuksesan di ajang-ajang internasional mendatang.
Dengan demikian, meskipun perjalanan Shin Tae-yong bersama timnas Indonesia telah berakhir, harapan untuk masa depan yang lebih cerah tetap ada. Kini, semua mata tertuju pada pelatih baru yang akan memimpin skuad Garuda menuju kualifikasi Piala Dunia 2026 dan mewujudkan impian Indonesia untuk tampil di pentas sepak bola dunia.