Beberapa waktu lalu, dalam sebuah wawancara di Qatar, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, sempat melontarkan candaan yang menyebut Shin Sang-gyu sebagai pelatih utama Timnas Indonesia. Candaan ini mencuat seiring dengan berbagai peran yang diemban oleh Shin Sang-gyu dalam staf kepelatihan Timnas Indonesia. Meskipun terkesan bercanda, pernyataan tersebut menjadi sorotan publik, mengingat banyaknya tanggung jawab yang dipegang oleh Shin Sang-gyu dalam tim.
Shin Sang-gyu, yang merupakan pelatih fisik Timnas Indonesia, memang memegang sejumlah peran penting selain tugas utamanya dalam mengatur kebugaran pemain. Ternyata, candaan Shin Tae-yong tersebut tidak membuat Shin Sang-gyu merasa tersanjung atau terkejut. Ia menjelaskan bahwa dalam budaya pelatih asal Korea Selatan, banyak yang mengemban beberapa peran sekaligus dalam sebuah tim. Oleh karena itu, ia merasa bahwa pernyataan tersebut bukan sesuatu yang aneh atau berlebihan.
"Budaya pelatih di Korea Selatan itu berbeda dengan di Eropa atau negara-negara lain. Pada dasarnya, kami harus bisa melakukan banyak hal, multitasking," ujar Shin Sang-gyu dalam wawancara yang dilansir dari kanal Youtube Timnas Indonesia pada Selasa (31/12/2024). Hal ini menjadi penjelasan awal Shin Sang-gyu mengenai perannya yang lebih dari sekadar pelatih fisik, yang tentu saja menuntutnya untuk selalu siap menghadapi berbagai tugas tambahan dalam tim.
Shin Sang-gyu kemudian merinci lebih lanjut apa saja tugas yang dia emban di Timnas Indonesia, selain mengurusi pengkondisian fisik pemain. Dia menjelaskan bahwa sebagai pelatih fisik, ia juga bertanggung jawab dalam hal penyusunan jadwal latihan, perencanaan sesi latihan, dan penentuan intensitas latihan yang akan dijalani oleh para pemain. "Saya pun harus bisa bertanggung jawab untuk sesi pengkondisian pemain. Itu termasuk membuat jadwal, rencana kapan harus berlatih, dan kapan tidak perlu dilatih, serta menentukan beberapa tingkat intensitas dalam latihan," jelasnya. Peran ini sangat vital bagi keberhasilan tim, karena pengaturan fisik yang baik tentu menjadi dasar penting dalam menjaga performa pemain sepanjang turnamen.
Meskipun perannya lebih fokus pada kebugaran fisik, Shin Sang-gyu merasa nyaman dengan tanggung jawab tambahan yang ia pegang. Dia menikmati setiap bagian dari pekerjaannya, meskipun ia tidak terlalu terlibat dalam aspek taktikal dan teknis seperti halnya Shin Tae-yong. Namun, ia tetap memberikan kontribusi dalam hal-hal teknis, seperti memberikan rekomendasi terkait durasi sesi latihan taktikal yang sebaiknya dilakukan, serta intensitas yang dibutuhkan dalam sesi tersebut.
"Saya memang tidak terlalu difokuskan pada hal-hal taktikal dan teknis, tetapi tetap saya bisa merekomendasikan saat yang kami butuhkan untuk lebih fokus pada sesi latihan taktikal, berapa lama durasi sesinya, dan berapa banyak set yang harus kita lakukan," ungkapnya. Dengan kata lain, meskipun ia bukan ahli dalam aspek taktik permainan, peran Shin Sang-gyu tetap memiliki kontribusi penting dalam menyusun program latihan yang seimbang antara pengkondisian fisik dan latihan taktik.
Mengenai candaan yang dilontarkan oleh Shin Tae-yong tentang dirinya yang dianggap sebagai pelatih utama, Shin Sang-gyu mengungkapkan bahwa hal itu terjadi karena kedekatannya dengan pelatih asal Korea Selatan tersebut. Kedekatan ini membuat Shin Tae-yong merasa nyaman untuk berkelakar, dan Shin Sang-gyu pun tidak merasa terganggu dengan pernyataan tersebut. "Kalau mengenai Coach Shin yang pernah bilang saya adalah pelatih utamanya, itu muncul karena kami memiliki kedekatan," tambahnya.
Meskipun sempat disebut-sebut dalam candaan, Shin Sang-gyu menegaskan bahwa kendali penuh terhadap Timnas Indonesia tetap berada di tangan Shin Tae-yong. Menurutnya, pelatih utama yang berhak mengambil keputusan akhir adalah Shin Tae-yong, dan dirinya hanya berperan sebagai pendukung untuk membantu pelatih utama dan tim. "Dia adalah pelatih utamanya, dia pengambil keputusan. Saya hanya menjadi bagian di dalamnya bersama pelatih lainnya. Kami hanya membantunya dan membantu Timnas Indonesia agar lebih baik," ujar Shin Sang-gyu, menegaskan bahwa perannya adalah untuk mendukung pelatih utama dalam mencapai tujuan bersama.
Shin Sang-gyu mengakhiri penjelasannya dengan menyebutkan bahwa pelatih asal Korea Selatan, seperti dirinya dan Shin Tae-yong, memiliki tuntutan besar untuk dapat mengerjakan banyak hal sekaligus. "Intinya adalah ada tuntutan untuk multitasking bagi pelatih Korea Selatan seperti kami," tutupnya. Pernyataan ini menggambarkan budaya kerja yang mungkin berbeda dari yang ada di negara-negara lain, di mana seorang pelatih Korea Selatan diharapkan mampu menjalankan berbagai tugas di luar tanggung jawab utama mereka.
Melalui penjelasan tersebut, Shin Sang-gyu berhasil menjernihkan persepsi publik mengenai perannya di Timnas Indonesia. Meskipun banyak yang menganggapnya sebagai sosok yang terlibat dalam banyak aspek tim, ia tetap menghormati Shin Tae-yong sebagai pelatih utama yang memegang kendali penuh atas tim. Kerjasama antara keduanya, serta dengan pelatih lainnya, menjadi kunci untuk membawa Timnas Indonesia meraih kesuksesan di masa depan. Shin Sang-gyu jelas menunjukkan bahwa meskipun tugasnya banyak, ia tetap mengutamakan kerja tim dan mendukung keputusan yang diambil oleh pelatih utama.